Kamis, 05 Juni 2014

VIII. BAHAYANYA JIKA JOKOWI MENJADI PRESIDEN RI DAN JUSUF KALLA MENJADI WAKIL PRESIDEN SERTA PDIP MENJADI PARTAI PENGUASA

Seperti sudah dibahas dalam Bab I.3 tentang sekilas profil Jokowi, Bab III yang membahas tentang Program Pencitraan Jokowi di Solo dan Jakarta, Bab IV yang membahas strategi dan taktik Jokowi menimbun harta dengan melakukan perbuatan korupsi di Solo dan Jakarta, Bab VI.2 yang mengungkap tentang pertemuan Permata Hijau, serta Bab VII.1 yang membahas mengenai asal-usul Jokowi yang berasal dari daerah berbasis PKI, dan Bab VII.3 yang membahas mengenai relawan Jokowi yang didominasi ekstrim kiri, Bab II yang membahas tentang ajaran Tri – Jarah Megawati, Bab V yang membahas tentang PDIP sebagai partai politik terkorup, Bab VI yang membahas tentang bahaya Kristenisasi serta Bab VII yang membahas kebangkitan PKI gaya baru/ Neo PKI, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Menurut Pawukon Almanak Jawa, karakter Jokowi antara lain : serakah, suka pada milik orang lain, gemar pada hal – hal yang tidak baik, suka ingkar janji, boros, yang tercermin pada perbuatan – perbuatan korupsi Jokowi di Solo dan Jakarta.

Dengan karakter dan perbuatan seperti tersebut diatas apakah Jokowi pantas menjadi Presiden Republik Indonesia ???

2. Pencitraan positif terhadap Jokowi selama ini merupakan suatu tipuan politik yang dilakukan secara massif, sistematis dan terstruktur oleh media massa bayaran, media sosial bayaran, lembaga survey bayaran dan pengamat politik bayaran, yang di belakangnya dibiayai oleh aliansi sekelompok konglomerat hitam dengan sekelompok oligarki elit partai politik. Tipuan politik pencitraan Jokowi merupakan sebuah rekayasa yang dilakukan sejak ia menjabat Walikota Solo dan dilanjutkan saat ia menjadi Gubernur DKI Jakarta serta saat sekarang ia menjadi calon presiden. Tipuan politik pencitraan Jokowi tersebut antara lain untuk menutupi kebodohan dan ketidak-kompetenannya serta untuk menutupi kasus – kasus korupsi di Solo dan Jakarta yang melibatkan Jokowi.

Apakah seseorang dengan tipuan politik pencitraan yang cenderung sangat narsis seperti Jokowi pantas menjadi Presiden Republik Indonesia, mengingat politik pencitraan tersebut untuk menutupi kebodohan dan perbuatan – perbuatan korupsinya ???

Salah satu tipuan politik pencitraan Jokowi adalah Proyek Mobil abal-abal Kiat Esemka. Apakah kita pernah mendengar lagi kelanjutan Proyek Mobil abal-abal Kiat Esemka tersebut ???

3. Program andalan Jokowi adalah “blusukan” yang notabene jiplakan program Walikota Solo periode 1985 – 1995 – Hartomo – yang berkeliling setiap hari Jumat untuk menyerap aspirasi warganya. Jadi ‘blusukan” adalah sama sekali bukan ide Jokowi !!! Program “blusukan” terbukti kurang berhasil di Jakarta (lihat Bab III.3)

a. Apakah mungkin memimpin Indonesia dengan menerapkan Program “blusukan” ???
    Perlu berapa puluh tahun untuk “blusukan” dari Sabang sampai Merauke ???
b. Apakah Jokowi pantas menjadi Presiden dengan mengandalkan program “blusukan” dan tipuan politik pencitraan, sedangkan Jokowi tidak memiliki visi, misi dan konsep yang jelas untuk membangun NKRI ???

4. Janji – Janji Palsu Program Jakarta Baru ala Jokowi
Semua program Jokowi pada saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta bukanlah program yang diciptakan sendiri oleh Jokowi, melainkan program-program tersebut adalah program lanjutan dan penjiplakan yang dilakukan dan direncanakan pada masa Gubernur Sutiyoso dan Fauzi Bowo. Ironisnya, dengan jumlah APBD yang jauh lebih besar dari Gubernur DKI Jakarta sebelumnya (Sutiyoso dan Fauzi Bowo), program yang dijanjikan oleh Jokowi untuk Jakarta Baru hanya sedikit yang terealisasi. Setiap Peresmian (Groundbreaking) Program, Jokowi selalu mengundang Media Massa. Tidak peduli apakah program tersebut berjalan atau mangkrak, bagi Jokowi yang penting adalah PENCITRAAN.

a. Apakah kita akan memilih seorang Capres yang hanya bisa menjiplak program-program pejabat sebelumnya ???
b. Apakah seorang seperti Jokowi pantas menjadi Presiden, sementara dia selalu mengingkari janjinya dan tidak pernah menyelesaikan masa jabatannya ???
c. Janji-janji program Jokowi hanya sangat sedikit yang terealisir, sedangkan APBD DKI Jakarta dizaman Jokowi jauh lebih besar dari zaman Sutiyoso dan Fauzi Bowo. Apakah pantas Jokowi menjadi Presiden, sementara program-program yang dijanjikannya sangat sedikit yang terealisir ???
d. Keputusan Jokowi menaikkan NJOP sampai 400 % untuk semua golongan masyarakat untuk memperbesar APBD DKI Jakarta tahun 2014. Kenaikan tersebut mendorong masyarakat pensiunan, masyarakat tidak mampu, dan warga Betawi menjual tanah dan bangunan mereka kepada para pengembang besar yang beragaman KRISTEN.

Apakah layak Jokowi menjadi Presiden jika kebijakan-kebijakannya sangat pro kepada para investor Kapitalis. Di lain pihak menyusahkan masyarakat pensiunan, masyarakat kurang mampu, dan warga Betawi ??? Apakah warga Betawi rela semakin terpinggirkan dari tanah kelahirannya karena tidak mampu membayar PBB ???

5. Sangat bertolak belakang dengan tipuan pencitraan politik, ternyata Pawukon Almanak Jawa tercermin dalam perbuatan – perbuatan korupsi Jokowi di Solo (Korupsi APBD Solo Klub Persis, Penjualan asset Hotel Muliyawan, Korupsi Penyaluran dana BPMKS, Pembangunan  Gapura Sriwedari diatas tanah sengketa, Penjualan asset Mangkunegaran kepada Edward Soeryadjaya, Penjualan asset Benteng Vastenburgh, hingga peran penting Michael Bimo Putranto menjadi operator korupsi Jokowi dalam beberapa proyek transportasi di Solo seperti Batik Solo Trans (BST), Sepur Kluthuk Jaladara, Bustingkat Werkudara dan Rail Bus Kresna) dan di Jakarta (Kasus Korupsi Bus Trans Jakarta dan kasus korupsi pembangunan Monorel). Michael Bimo Putranto sebagai operator korupsi Jokowi sekarang ini diduga menghilang untuk memutus jejak korupsi Jokowi dalam proyek pengadaan bus Trans Jakarta. Dalam kasus korupsi Bus Trans Jakarta, Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen dan Ketua Panitia Lelang sudah ditetapkan menjadi tersangka. Kejaksaan Agung tinggal memeriksa para rekanan, Michael Bimo dan Jokowi sebagai Pengguna Anggaran serta setelah itu menetapkan mereka sebagai para tersangka selanjutnya. PDIP dan Jokowi mengiming-imingi Ketua KPK Abraham Samad menjadi Cawapres dengan maksud agar KPK tidak menangani kasus korupsi Bus Trans Jakarta, dan mengarahkan agar kasus korupsi tersebut ditangani oleh Kejaksaan Agung karena Kejaksaan Agung lebih mudah diatur dan dikondisikan.

a. Apakah pantas Jokowi menjadi Presiden padahal ternyata Jokowi terlibat kasus – kasus korupsi ???

b. Apakah Kejaksaan Agung berani memeriksa Michael Bimo Putranto dan Jokowi serta menetapkan mereka sebagai para tersangka selanjutnya ???

6. Pada pertemuan Permata Hijau di rumah Jacob Soetoyo – seorang donator CSIS dan pengusaha Kristen, Jokowi bersama – sama Megawati dan Puan Maharani hadir beserta para duta besar Negara Kristen, diantaranya Dubes AS, Dubes Norwegia, Dubes Vatikan, Dubes Inggris, Dubes Meksiko, Dubes Myanmar dan Dubes Peru.

a.  Apakah pantas Jokowi menjadi Presiden RI yang mayoritas penduduknya beragama Islam, padahal Jokowi hanyalah boneka pengusaha Kristen dan Negara – Negara Kristen ???
b. Apakah pantas Jokowi menjadi Presiden RI padahal pencapresan Jokowi dibiayai oleh pengusaha – pengusaha Kristen dan Negara – Negara Kristen yang akan dibarter dengan sumber daya alam RI dan asset – asset Negara lainnya ???

7. Jokowi adalah anak dari pasangan suami istri Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomihardjo. Ayahnya hanyalah seorang tukang kayu asal Jenggrik, Wonorejo, Karanganyar, sementara ibunya berasal dari Kelurahan Giriroto, Boyolali. Giriroto yang berjarak sekira 12 km dari Kota Solo, merupakan basis PKI pada periode 1965.

     Kelompok relawan pendukung Jokowi diantaranya adalah Setyo Budi - Semut Ireng, Budi Arie Setiadi - Pro Jokowi (Projo), Bejo (Bela Jokowi), Eko Sulistyo -  mantan Ketua KPUD  Solo yang beraliran kiri dll. Di balik beberapa organ relawan tersebut, adalah Gunawan Wirosaroyo, seorang tokoh PDIP senior asal Karanganyar yang menjadi inisiatornya.

     Setyo Budi dan Budi Arie Setiadi merupakan aktivis 98 yang dulu tergabung dalam PRD dan sahabat seperjuangan Budiman Sudjatmiko yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi atau SMID yang akhirnya berubah wujud menjadi PRD. PRD adalah organisasi yang berhaluan kiri atau komunisme.

    Sementara organ relawan Semut ireng terdiri dari para keturunan eks tapol dan para aktivis komunis mulai tahun 1948 – 1965. Bergabung pula disitu beberapa organisasi berhaluan kiri seperti YAPHI, Solidaritas Masyarakat pinggiran Surakarta (Sompis), Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) dan Konsorsium Monitoring dan Pemberdayaan Institusi Publik (Kompip) dalam posko Relawan Jokowi. Organisasi – organisasi inilah yang menjadi underbouw dan partner Jokowi dalam setiap program kerjanya.

a. Apakah pantas seorang keturunan PKI menjadi Presiden Republik Indonesia ???
b. Apakah umat Islam pada umumnya dan warga NU pada khususnya mau dipimpin oleh Jokowi yang nyata – nyata ibunya terindikasi PKI ???
c. Apakah umat Islam pada umumnya dan warga NU pada khususnya dapat menerima kebangkitan PKI gaya baru / Neo PKI ???
d. Mengapa inti para relawan Jokowi didominasi oleh kaum ekstrim kiri dan keturunannya ???
    Apakah umat Islam pada umumnya dan warga NU pada khususnya dapat menerima hal tersebut ???

8.  Jika Bung Karno terkenal dengan ajaran Trisakti-nya, maka Megawati dan Taufik Kiemas terkenal dengan ajaran Tri Jarah-nya yaitu :
(1) Men-Jarah diskon hutang konglomerat hitam
(2) Men-Jarah BUMN-BUMN  
(3) Men-Jarah Sumber Daya Alam dan Aset-aset Negara Republik Indonesia
Inti dari ajaran Tri-Jarah adalah mengumpulkan uang haram sebanyak-banyaknya untuk memperkaya diri sendiri, keluarga dan kroninya serta untuk menjalankan roda organisasi partai.

Implementasi dari ajaran Tri - Jarah tersebut antara lain pemberian Surat Keterangan Lunas (SKL) atau Release and Discharge kepada konglomerat-konglomerat hitam, penjualan aset-aset BUMN seperti VLCC Pertamina, Indosat dan lain-lain, penjualan gas LNG Tangguh ke Cina dengan harga super murah, membonsai dan mengerdilkan Pertamina, menaikkan harga BBM berkali-kali, menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) berkali-kali.

Bersih tidaknya suatu partai politik dapat dilihat dari sedikit atau banyaknya fungsionaris partai politik tersebut yang terlibat di dalam tindak pidana korupsi. Fungsionaris partai politik tersebut dapat direpresentasikan dalam bentuk jabatan kepala daerah (Gubernur, Bupati, Walikota) dan legislator tingkat pusat dan daerah (anggota DPR, anggota DPRD Provinsi, anggota DPRD Kabupaten/ Kotamadya.

Dari data ICW didapat daftar koruptor kepala daerah (Lampiran I) yang ternyata PDIP adalah juara kedua terkorup setelah Partai Golkar. Sedangkan dari data koruptor Legislator tingkat pusat dan daerah, 33.7% koruptor Legislator berasal dari PDIP. (PDIP adalah asal parpol Legislator terkorup). Dapat dilihat bahwa sarang koruptor sebenarnya adalah PDIP – partai oposisi sejak tahun 2004 sampai tahun 2014 - , mengalahkan Partai Golkar (berkuasa selama 32 tahun Orde Baru dan 16 tahun Orde Reformasi) serta Partai Demokrat (partai penguasa selama 10 tahun dari 2004 sampai 2014). Betapa mengerikannya apabila PDIP menjadi partai penguasa !!!

a.  Apakah masyarakat Indonesia mau dan rela dipimpin oleh PDIP yang nyata – nyata merupakan partai terkorup ???

b.  Dikarenakan penjualan gas ke Cina dengan harga super murah dengan maksud Megawati mendapat komisi illegal, PLN terpaksa membakar BBM untuk pembangkitnya sehingga tariff listrik naik terus sampai sekarang dan sampai seterusnya.
     Apakah masyarakat Indonesia mau membayar tarif listrik yang semakin mahal yang diakibatkan oleh keserakahan Megawati ???

c.  Dikarenakan penjualan gas ke Cina dengan harga super murah dengan maksud Megawati mendapat komisi illegal, harga gas LPG semakin mahal sampai seterusnya.
Apakah masyarakat Indonesia mau membayar gas LPG yang semakin mahal yang diakibatkan oleh   keserakahan Megawati ???

d. Dikarenakan pemberian Surat Keterangan Lunas kepada konglomerat – konglomerat hitam oleh  Megawati, masyarakat Indonesia menanggung beban bunga obligasi rekapitalisasi di APBN sampai  tahun 2033.
Apakah masyarakat Indonesia rela menanggung beban bunga obligasi rekapitalisasi yang berakibat beban pajak masyarakat meningkat, sedangkan Megawati dan konglomerat – konglomerat hitam mendapat untung diatas penderitaan masyarakat Indonesia ???

9. Penduduk miskin versi BPS per September 2012 adalah penduduk yang pengeluarannya per kapita per bulan adalah di bawah Rp. 259.520,- (jika kurs satu US$ adalah Rp.11.500,- maka didapat angka US$ 22,57 per kapita/bulan yang berarti pengeluaran penduduk miskin tidak sampai US$ 1 per hari).

Daftar nama – nama orang terkaya di Indonesia pada Bab VI.3 dapat terlihat dominasi pengusaha – pengusaha Kristen di Indonesia.

Pada Lampiran 2 dapat dilihat partai politik yang terbanyak caleg beragama Kristen adalah PDIP.

Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama muslim (87% penduduk Indonesia) harus dan wajib mewaspadai dominasi segelintir orang Kristen yang mengakibatkan umat Islam semakin terpinggirkan / termarginalkan.

a.  Apakah masyarakat Indonesia yang beragama Islam pada umumnya dan warga NU pada khususnya mau didominasi oleh segelintir konglomerat hitam beragama Kristen ???

b.Apakah masyarakat Indonesia yang beragama Islam pada umumnya dan warga NU pada khususnya mau semakin terpinggirkan dan semakin miskin sementara segelintir konglomerat hitam beragama Kristen semakin kaya ???

c.Apakah warga NU yang menyalurkan aspirasi politiknya melalui PKB, rela PKB di “akuisisi” oleh Rusdi Kirana – Pemilik Lion Air – yang nyata – nyata beragama Kristen ???

10. PDIP menjadi wadah aktualisasi banyak politisi dan aktivis keturunan PKI maupun beraliran ekstrim kiri, diantaranya sebagai berikut: Budiman Sudjatmiko, Rieke Diah Pitaloka, Adian Napitupulu, Ribka Tjiptaning, Eva Kusuma Sundari dll.
PDIP ternyata merupakan satu-satunya parpol yang mempunyai sayap organisasi yang beraliran kiri yaitu Repdem yang dideklarasikan oleh Budiman Sudjatmiko – Ketua PRD zaman Orde baru.

Apakah masyarakat Indonesia yang beragama Islam pada umumnya dan warga NU pada  khususnya dapat menerima dipimpin oleh PDIP yang nyata – nyata banyak fungsionarisnya beraliran komunis ???

11. Jusuf Kalla adalah seorang Kleptokrasi yang sangat oportunis, pragmatis dan serakah. Perilaku Kleptokrasinya tercermin saat dia menjabat sebagai Wakil Presiden RI periode 2004 sampai 2009 dengan menjarah BUMN – BUMN besar terutama PLN, Pertamina, Jasa Marga, BRI, Bank Mandiri, Angkasa Pura I dan II dan lain – lain, dengan menciptakan proyek – proyek infrastruktur yang nilainya ratusan Triliun rupiah. Proyek – proyek infrastruktur tersebut didominasi oleh Grup Bukaka, Grup Bosowa dan perusahaan – perusahaan afiliasinya.
Apakah pantas Jusuf Kalla menjadi seorang Calon Wakil Presiden yang akan menentukan perekonomian Indonesia di masa depan, sedangkan dia seorang Kleptokrasi yang sangat mementingkan bisnis keluarganya, dalam hal ini Grup Bukaka dan Grup Bosowa ??? (Bersambung)

1 komentar:

  1. SEJAK PEMILIHAN PILPRES SAYA TIDAK MEMILIH PASANGAN INI KARENA SAYA MELIHAT MEREKA TIDAK SEPADAN DAN TIDAK SEHATI SAYA TIDAK TAHU APAKAH MEREKA BISA BEKERJA SAMA DENGAN BAIK ATAU TIDAK SAYA HANYA BERDOA JIKA MEREKA TERPILIH SAYA BERHARAP PAK PRESIDEN JANGAN TERPENGARUH OLEH WAPRES TETAPI WAPRES HARUS TUNDUK DAN SIAP MENERIMA KEPUTUSAN APAPUN DARI PRESIDEN. JADI WASPADA DALAM MEMILIH PEMIMPIN MASA DEPAN.

    BalasHapus