Kamis, 05 Juni 2014

(LAMPIRAN 1) Daftar Kepala Daerah dari PDIP yang terjerat kasus korupsi selama periode 2004 – 2010 (Sumber Data ICW)

PDIP 38 orang
Ket: Kepala daerah yang dimaksud adalah Gubernur, Bupati dan Walikota
No/Nama Koruptor/Asal Partai/Kasus

1. Djoko Munandar (Gubernur Banten)
PDIP
Korupsi APBD provinsi Banten sebesar Rp 14 miliar untuk Perumahan anggota Dewan 

2. May Fajar Baim (Walikota Banjarmasin Kalsel)
PDIP
kasus tindak pidana korupsi pos mata anggaran pengeluaran tidak terduga APBD Banjarmasin tahun 2001-2004 untuk premi asuransi anggota DPRD Banjarmasin pada PT Asuransi Jiwasraya

3. H. Fahriyanto (Walikota Magelang)
PDIP
kasus dugaan penyimpangan pengadaan tanah Stadion Madya di Kampung Sanden, Kelurahan Kramat Selatan, Kecamatan Magelang Utara dengan total kerugian Rp 11 miliar

4. H. M. Madel (Bupati Sarolangun Jambi)
PDIP
Korupsi pembangunan dermaga ponton, dengan kerugian negara RP 3.5 miliar

5. H. Kalamudin Djinab (Bupati Muara Enim)

PDIP
Kasus korupsi proyek penggantian box culvert dan perbaikan jalan Tanah Abang-Modong

6. Imam Muhadi (Bupati Blitar)
PDIP
Kasus korupsi APBD Kab. Blitar, Jatim tahun anggaran 2003 dan 2004 dengan kerugian Rp 32 miliar

7. Jusbakir Al Jufri (Bupati Pasuruan)

PDIP
Korupsi pengunaan anggaran  proyek usaha  peternakan Aliansi bekerja sama dengan Unibraw, Lousiana State University, American Brahmanan Breeuer Association. Kerugian negara Rp 3.5 miliar

8. Ibnu Subiyanto (Bupati Sleman)
PDIP
korupsi proyek pengadaan buku SD-SMA di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, senilai Rp 12 miliar

9. Hendy Boedoro (Bupati Kendal Jateng)
PDIP
Kasus korupsi pengadaan alat kesehatan RSUD Kendal

10. Muhammad Zainal Abidin Djalal (Bupati Jember)
PDIP
dugaan korupsi Asphalt Ricylcing Machine (ARM=daur ulang aspal) di Dinas PU Bina Marga Surabaya senilai Rp 5 miliar yang melibatkan anak buahnya selama menjabat sebagai Kepala Dinas PU Pemprop Jatim. Kerugian negara Rp 5 miliar

11. Eep Hidayat (Bupati Subang)
PDIP
Korupsi proyek bantuan sapi Australia sebanyak 350 ekor dari departemen sosial

12. Lily Hambali Hasan (Bupati Purwakarta)
PDIP
korupsi dana bencana alam bantuan provinsi sebesar Rp 2 miliar

13. Abubakar (Bupati Bandung Barat)
PDIP
kasus dugaan penyimpangan anggaran belanja bagi hasil dan bantuan keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Bandung 2005 dan 2006

14. Monang Sitorus (Bupati Toba Samosir)
PDIP
kasus dugaan korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Toba Samosir tahun 2006

15. Bambang Bintoro (Bupati Batang)
PDIP
Dugaan penyimpangan APBD 2004, dalam bentuk bagi-bagi uang negara untuk anggota DPRD periode 1999-2004, dengan kerugian mencapai Rp 796 juta. Kasus pengadaan buku pelajaran.

16. Probo Yulastoro (Bupati Cilacap)
PDIP
kasus dugaan korupsi retribusi yang dibayarkan PT Pelindo III kepada Pemerintah Kabupaten Cilacap pada tahun 2004-2005 sebesar Rp 1,6 miliar dan dugaan korupsi dana operasional koordinasi pengendalian pendapatan daerah dan korupsi penerimaan dana insentif Pajak Bumi dan Bangunan tahun 2005-2006. Bahkan, Kejaksaan Tinggi Jateng juga masih mengusut kasus dugaan korupsi buku ajar untuk siswa sekolah di Cilacap tahun 2006 sebesar Rp 3,6 miliar yang diduga melibatkan pihak yang sama.

17. Dede Angga (Bupati Pasuruan)
PDIP dan Golkar
kasus korupsi kasda Rp 74 miliar

18. H. Indra Kusuma (Bupati Brebes)
PDIP
Kasus proyek pengadaan tanah untuk pembangunan pasar di Kabupaten Brebes senilai Rp11 miliar pada tahun 2003

19. Arwin A.S. (Bupati Siak Kepri)
PDIP PPP PKB PAN
kasus dugaan korupsi dalam penerbitan surat izin pemanfaatan hutan atau Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) untuk beberapa perusahaan dengan menyalahi ketentuan

20. Jules F Warikar (Bupati Supiori Papua)
PDIP PPDI PDS
Korupsi dana APBD Kabupaten tahun 2006-2008 untuk proyek pembangunan rumah dinas dan pasar di Supiori

21. Edison Saleleubaja (Bupati Mentawai)
PDIP - PDS
dugaan korupsi pengadaan jaringan Telkom di Mentawai sebesar Rp 18,3 miliar

22. Agus Riyanto (Bupati Tegal)
PDIP
Dugaan korupsi pembangunan Jalan Lingkar Kota Slawi (JALINGKOS) senilai Rp.17M

23. Tasiman (Bupati Pati)
PDIP - Demokrat
Dugaan korupsi APBD 2003 pada pos pembiayaan LPj tahun  2002 dan pos bantuan kepada pihak ketiga senilai Rp.1,9M

24. Riani Iriani (Bupati Karangnyar)
PDIP PAN
Dugaan korupsi pembangunan perumahan bersubsidi Griya Lawu Asri (GLA) Karanganyar yang diperkirakan merugikan keuangan Negara sebesar kurang lebih Rp15M

26. Bambang Riyanto (Bupati Sukoharjo)
PDIP
Kasus Korupsi dana Pengadaan 40 sepeda motor

27. Drs HB Thamren Royes (Wagub NTB)

PDIP – PKS - PPP
Korupsi pembelian alat daerah berupa tanah seharga Rp 130 juta sedangkan sisanya Rp 633 juta belum jelas

28. Mudjio Satari (Wakil Bupati Palembang)

PDIP
anggaran tahun 2002 pada pembebasan tanah untuk lahan parkir Karangsari, kecamatan Labuhan

29. Yus Muhammad (Wabup Lamandau Kalteng)
PDIP
perkara tindak pidana korupsi penyalahgunaan dana APBD Kabupaten Lamandau tahun 2004. Kerugian negara Rp. 13,4 miliar

30. Ngakan Putu Gede Bawa (Wakil Budaya

PDIP
Kasus penyusun dan pelaksana APBD Kabupaten Klungkung untuk tahun 2001-2002

31. Ichwan Datu Alam
(Wakil Bupati Penajam Paser Utara)

PDIP
kasus mark up harga tanah di Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara

32. Sri Sadoyo Hardjo Migoeno
(Wakil Bupati Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah)

PDIP
Kasus dugaan penyelewengan dana ikatan keluarga Dewan (Igawan) senilai Rp 187,5 juta.

33. I Putra Artha (Wagub Bupati Jembrana
PDIP
Korupsi APBD 1999/2004

34. Suryadman Gidot (Wakil Bupati Bengkayan, Provinsi Kalimantan Barat

PDIP
Wakil Bupati Bengkayan, Privinsi Kalimantan Barat

35. Dedi Soebandi (Wabup Ciamis 2)
PDIP
kasus dugaan korupsi anggaran dewan tahun 2001 dan 2002, sebesar Rp 5,2 miliar, sewaktu menjabat wakil ketua DPRD Ciamis

36. Kusen Andalas (wabup Jember Jaktin)
PDIP
Korupsi sisa dana anggaran DPRD kabupaten Jember tahun anggaran 2004

37. Gandhi Yoennita, SH (Wakil Walikota Madiun)

PDIP
kasus dugaan korupsi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2002 - 2004 senilai Rp 9,68 milliar

38. Moh Sahid (mantan ketua DPRD Kabupaten Bogor & Wakil Walikota Bogor)

PDIP
Penyelewengan Dana APBD 2001-2004. Kerugian negara RP.6,1 Miliar

(LAMPIRAN 2)
Daftar Caleg PDIP pada Pileg 2014 yang beragama Kristen
No/Dapil/No Urut/Nama Caleg/Agama

1/Kalteng/1/Asdy Narang SH/Kristen Protestan

2/Kalteng/2/Dr. Ir. Willy M. Yoseph MM/Kristen Protestan

3/Kalteng/3/Eria Sagitary SH/Kristen

4/Kalteng/6/Stephani Merisa Endianita/Kristen

5/Kalsel II/4/Fitzgerald Lintin/Kristen

6/Kalsel II/5/Anton Joko Susmana/Katolik

7/Kaltim/1/Ir. Martin Apuy/Kristen Protestan

8/Kaltim/7/Veri Diana Anggy/Kristen

9/Sulut/1/Olly Dondokambey/Kristen Protestan

10/Sulut/3/Djenri Alting Keintjem/Kristen Protestan

11/Sulut/4/Vanda Sarundajang/Kristen

12/Sulut/5/Sonny Valentino Tulung/Katolik

13/Sulut/6/Jemmy Mokolensang/Kristen Protestan

14/Sulsel I/3/Djeni Marthen/Kristen Protestan

15/Sulsel I/7/Stepanus Swardi Hiong/Katolik

16/Sulsel II/7/Haryanto Tangre Allo/Katolik

17/Sulsel III/1/Edward Tanari/Kristen Protestan

18/Sulsel III/2/Jacobus K Mayong Padang/Kristen Protestan

19/Sulsel III/3/Eva Nora Hutabarat/Kristen

20/Sulsel III/5/Daniel Ramli Parura/Kristen

21/Sulsel III/6/Maria Oktaviana/Kristen

22/Sultra/2/I Ketut Guna Artha/Hindu

23/Sulbar/3/Roky Syafei/Kristen Protestan

24/Maluku/1/Alexander Litaay/Kristen Protestan

25/Maluku/2/Sterra Silvana Pieterz/Kristen Protestan

26/Maluku/3/Jafet Damamin/Kristen Protestan

27/Maluku/4/Mercy Chriesty Barends/Kristen Protestan

28/Maluku Utara/3/Irine Yusiana Roba Putri/Kristen

29/Papua/2/Ehud Eduard Kondologit/Kristen Protestan

30/Papua/4/Paul Serak Baut/Katolik

Total Caleg Pileg 2014 dari PDIP yang beragama Kristen adalah 183 orang

Lihat daftar selengkapnya di tautan berikut :
http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/04/07/29775/waspada-183-caleg-pdip-non-muslim-banyak-dari-jil-dan-syiah/#sthash.cGcODEK6.dpuf

(DP)

VIII. BAHAYANYA JIKA JOKOWI MENJADI PRESIDEN RI DAN JUSUF KALLA MENJADI WAKIL PRESIDEN SERTA PDIP MENJADI PARTAI PENGUASA

Seperti sudah dibahas dalam Bab I.3 tentang sekilas profil Jokowi, Bab III yang membahas tentang Program Pencitraan Jokowi di Solo dan Jakarta, Bab IV yang membahas strategi dan taktik Jokowi menimbun harta dengan melakukan perbuatan korupsi di Solo dan Jakarta, Bab VI.2 yang mengungkap tentang pertemuan Permata Hijau, serta Bab VII.1 yang membahas mengenai asal-usul Jokowi yang berasal dari daerah berbasis PKI, dan Bab VII.3 yang membahas mengenai relawan Jokowi yang didominasi ekstrim kiri, Bab II yang membahas tentang ajaran Tri – Jarah Megawati, Bab V yang membahas tentang PDIP sebagai partai politik terkorup, Bab VI yang membahas tentang bahaya Kristenisasi serta Bab VII yang membahas kebangkitan PKI gaya baru/ Neo PKI, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Menurut Pawukon Almanak Jawa, karakter Jokowi antara lain : serakah, suka pada milik orang lain, gemar pada hal – hal yang tidak baik, suka ingkar janji, boros, yang tercermin pada perbuatan – perbuatan korupsi Jokowi di Solo dan Jakarta.

Dengan karakter dan perbuatan seperti tersebut diatas apakah Jokowi pantas menjadi Presiden Republik Indonesia ???

2. Pencitraan positif terhadap Jokowi selama ini merupakan suatu tipuan politik yang dilakukan secara massif, sistematis dan terstruktur oleh media massa bayaran, media sosial bayaran, lembaga survey bayaran dan pengamat politik bayaran, yang di belakangnya dibiayai oleh aliansi sekelompok konglomerat hitam dengan sekelompok oligarki elit partai politik. Tipuan politik pencitraan Jokowi merupakan sebuah rekayasa yang dilakukan sejak ia menjabat Walikota Solo dan dilanjutkan saat ia menjadi Gubernur DKI Jakarta serta saat sekarang ia menjadi calon presiden. Tipuan politik pencitraan Jokowi tersebut antara lain untuk menutupi kebodohan dan ketidak-kompetenannya serta untuk menutupi kasus – kasus korupsi di Solo dan Jakarta yang melibatkan Jokowi.

Apakah seseorang dengan tipuan politik pencitraan yang cenderung sangat narsis seperti Jokowi pantas menjadi Presiden Republik Indonesia, mengingat politik pencitraan tersebut untuk menutupi kebodohan dan perbuatan – perbuatan korupsinya ???

Salah satu tipuan politik pencitraan Jokowi adalah Proyek Mobil abal-abal Kiat Esemka. Apakah kita pernah mendengar lagi kelanjutan Proyek Mobil abal-abal Kiat Esemka tersebut ???

3. Program andalan Jokowi adalah “blusukan” yang notabene jiplakan program Walikota Solo periode 1985 – 1995 – Hartomo – yang berkeliling setiap hari Jumat untuk menyerap aspirasi warganya. Jadi ‘blusukan” adalah sama sekali bukan ide Jokowi !!! Program “blusukan” terbukti kurang berhasil di Jakarta (lihat Bab III.3)

a. Apakah mungkin memimpin Indonesia dengan menerapkan Program “blusukan” ???
    Perlu berapa puluh tahun untuk “blusukan” dari Sabang sampai Merauke ???
b. Apakah Jokowi pantas menjadi Presiden dengan mengandalkan program “blusukan” dan tipuan politik pencitraan, sedangkan Jokowi tidak memiliki visi, misi dan konsep yang jelas untuk membangun NKRI ???

4. Janji – Janji Palsu Program Jakarta Baru ala Jokowi
Semua program Jokowi pada saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta bukanlah program yang diciptakan sendiri oleh Jokowi, melainkan program-program tersebut adalah program lanjutan dan penjiplakan yang dilakukan dan direncanakan pada masa Gubernur Sutiyoso dan Fauzi Bowo. Ironisnya, dengan jumlah APBD yang jauh lebih besar dari Gubernur DKI Jakarta sebelumnya (Sutiyoso dan Fauzi Bowo), program yang dijanjikan oleh Jokowi untuk Jakarta Baru hanya sedikit yang terealisasi. Setiap Peresmian (Groundbreaking) Program, Jokowi selalu mengundang Media Massa. Tidak peduli apakah program tersebut berjalan atau mangkrak, bagi Jokowi yang penting adalah PENCITRAAN.

a. Apakah kita akan memilih seorang Capres yang hanya bisa menjiplak program-program pejabat sebelumnya ???
b. Apakah seorang seperti Jokowi pantas menjadi Presiden, sementara dia selalu mengingkari janjinya dan tidak pernah menyelesaikan masa jabatannya ???
c. Janji-janji program Jokowi hanya sangat sedikit yang terealisir, sedangkan APBD DKI Jakarta dizaman Jokowi jauh lebih besar dari zaman Sutiyoso dan Fauzi Bowo. Apakah pantas Jokowi menjadi Presiden, sementara program-program yang dijanjikannya sangat sedikit yang terealisir ???
d. Keputusan Jokowi menaikkan NJOP sampai 400 % untuk semua golongan masyarakat untuk memperbesar APBD DKI Jakarta tahun 2014. Kenaikan tersebut mendorong masyarakat pensiunan, masyarakat tidak mampu, dan warga Betawi menjual tanah dan bangunan mereka kepada para pengembang besar yang beragaman KRISTEN.

Apakah layak Jokowi menjadi Presiden jika kebijakan-kebijakannya sangat pro kepada para investor Kapitalis. Di lain pihak menyusahkan masyarakat pensiunan, masyarakat kurang mampu, dan warga Betawi ??? Apakah warga Betawi rela semakin terpinggirkan dari tanah kelahirannya karena tidak mampu membayar PBB ???

5. Sangat bertolak belakang dengan tipuan pencitraan politik, ternyata Pawukon Almanak Jawa tercermin dalam perbuatan – perbuatan korupsi Jokowi di Solo (Korupsi APBD Solo Klub Persis, Penjualan asset Hotel Muliyawan, Korupsi Penyaluran dana BPMKS, Pembangunan  Gapura Sriwedari diatas tanah sengketa, Penjualan asset Mangkunegaran kepada Edward Soeryadjaya, Penjualan asset Benteng Vastenburgh, hingga peran penting Michael Bimo Putranto menjadi operator korupsi Jokowi dalam beberapa proyek transportasi di Solo seperti Batik Solo Trans (BST), Sepur Kluthuk Jaladara, Bustingkat Werkudara dan Rail Bus Kresna) dan di Jakarta (Kasus Korupsi Bus Trans Jakarta dan kasus korupsi pembangunan Monorel). Michael Bimo Putranto sebagai operator korupsi Jokowi sekarang ini diduga menghilang untuk memutus jejak korupsi Jokowi dalam proyek pengadaan bus Trans Jakarta. Dalam kasus korupsi Bus Trans Jakarta, Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen dan Ketua Panitia Lelang sudah ditetapkan menjadi tersangka. Kejaksaan Agung tinggal memeriksa para rekanan, Michael Bimo dan Jokowi sebagai Pengguna Anggaran serta setelah itu menetapkan mereka sebagai para tersangka selanjutnya. PDIP dan Jokowi mengiming-imingi Ketua KPK Abraham Samad menjadi Cawapres dengan maksud agar KPK tidak menangani kasus korupsi Bus Trans Jakarta, dan mengarahkan agar kasus korupsi tersebut ditangani oleh Kejaksaan Agung karena Kejaksaan Agung lebih mudah diatur dan dikondisikan.

a. Apakah pantas Jokowi menjadi Presiden padahal ternyata Jokowi terlibat kasus – kasus korupsi ???

b. Apakah Kejaksaan Agung berani memeriksa Michael Bimo Putranto dan Jokowi serta menetapkan mereka sebagai para tersangka selanjutnya ???

6. Pada pertemuan Permata Hijau di rumah Jacob Soetoyo – seorang donator CSIS dan pengusaha Kristen, Jokowi bersama – sama Megawati dan Puan Maharani hadir beserta para duta besar Negara Kristen, diantaranya Dubes AS, Dubes Norwegia, Dubes Vatikan, Dubes Inggris, Dubes Meksiko, Dubes Myanmar dan Dubes Peru.

a.  Apakah pantas Jokowi menjadi Presiden RI yang mayoritas penduduknya beragama Islam, padahal Jokowi hanyalah boneka pengusaha Kristen dan Negara – Negara Kristen ???
b. Apakah pantas Jokowi menjadi Presiden RI padahal pencapresan Jokowi dibiayai oleh pengusaha – pengusaha Kristen dan Negara – Negara Kristen yang akan dibarter dengan sumber daya alam RI dan asset – asset Negara lainnya ???

7. Jokowi adalah anak dari pasangan suami istri Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomihardjo. Ayahnya hanyalah seorang tukang kayu asal Jenggrik, Wonorejo, Karanganyar, sementara ibunya berasal dari Kelurahan Giriroto, Boyolali. Giriroto yang berjarak sekira 12 km dari Kota Solo, merupakan basis PKI pada periode 1965.

     Kelompok relawan pendukung Jokowi diantaranya adalah Setyo Budi - Semut Ireng, Budi Arie Setiadi - Pro Jokowi (Projo), Bejo (Bela Jokowi), Eko Sulistyo -  mantan Ketua KPUD  Solo yang beraliran kiri dll. Di balik beberapa organ relawan tersebut, adalah Gunawan Wirosaroyo, seorang tokoh PDIP senior asal Karanganyar yang menjadi inisiatornya.

     Setyo Budi dan Budi Arie Setiadi merupakan aktivis 98 yang dulu tergabung dalam PRD dan sahabat seperjuangan Budiman Sudjatmiko yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi atau SMID yang akhirnya berubah wujud menjadi PRD. PRD adalah organisasi yang berhaluan kiri atau komunisme.

    Sementara organ relawan Semut ireng terdiri dari para keturunan eks tapol dan para aktivis komunis mulai tahun 1948 – 1965. Bergabung pula disitu beberapa organisasi berhaluan kiri seperti YAPHI, Solidaritas Masyarakat pinggiran Surakarta (Sompis), Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) dan Konsorsium Monitoring dan Pemberdayaan Institusi Publik (Kompip) dalam posko Relawan Jokowi. Organisasi – organisasi inilah yang menjadi underbouw dan partner Jokowi dalam setiap program kerjanya.

a. Apakah pantas seorang keturunan PKI menjadi Presiden Republik Indonesia ???
b. Apakah umat Islam pada umumnya dan warga NU pada khususnya mau dipimpin oleh Jokowi yang nyata – nyata ibunya terindikasi PKI ???
c. Apakah umat Islam pada umumnya dan warga NU pada khususnya dapat menerima kebangkitan PKI gaya baru / Neo PKI ???
d. Mengapa inti para relawan Jokowi didominasi oleh kaum ekstrim kiri dan keturunannya ???
    Apakah umat Islam pada umumnya dan warga NU pada khususnya dapat menerima hal tersebut ???

8.  Jika Bung Karno terkenal dengan ajaran Trisakti-nya, maka Megawati dan Taufik Kiemas terkenal dengan ajaran Tri Jarah-nya yaitu :
(1) Men-Jarah diskon hutang konglomerat hitam
(2) Men-Jarah BUMN-BUMN  
(3) Men-Jarah Sumber Daya Alam dan Aset-aset Negara Republik Indonesia
Inti dari ajaran Tri-Jarah adalah mengumpulkan uang haram sebanyak-banyaknya untuk memperkaya diri sendiri, keluarga dan kroninya serta untuk menjalankan roda organisasi partai.

Implementasi dari ajaran Tri - Jarah tersebut antara lain pemberian Surat Keterangan Lunas (SKL) atau Release and Discharge kepada konglomerat-konglomerat hitam, penjualan aset-aset BUMN seperti VLCC Pertamina, Indosat dan lain-lain, penjualan gas LNG Tangguh ke Cina dengan harga super murah, membonsai dan mengerdilkan Pertamina, menaikkan harga BBM berkali-kali, menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) berkali-kali.

Bersih tidaknya suatu partai politik dapat dilihat dari sedikit atau banyaknya fungsionaris partai politik tersebut yang terlibat di dalam tindak pidana korupsi. Fungsionaris partai politik tersebut dapat direpresentasikan dalam bentuk jabatan kepala daerah (Gubernur, Bupati, Walikota) dan legislator tingkat pusat dan daerah (anggota DPR, anggota DPRD Provinsi, anggota DPRD Kabupaten/ Kotamadya.

Dari data ICW didapat daftar koruptor kepala daerah (Lampiran I) yang ternyata PDIP adalah juara kedua terkorup setelah Partai Golkar. Sedangkan dari data koruptor Legislator tingkat pusat dan daerah, 33.7% koruptor Legislator berasal dari PDIP. (PDIP adalah asal parpol Legislator terkorup). Dapat dilihat bahwa sarang koruptor sebenarnya adalah PDIP – partai oposisi sejak tahun 2004 sampai tahun 2014 - , mengalahkan Partai Golkar (berkuasa selama 32 tahun Orde Baru dan 16 tahun Orde Reformasi) serta Partai Demokrat (partai penguasa selama 10 tahun dari 2004 sampai 2014). Betapa mengerikannya apabila PDIP menjadi partai penguasa !!!

a.  Apakah masyarakat Indonesia mau dan rela dipimpin oleh PDIP yang nyata – nyata merupakan partai terkorup ???

b.  Dikarenakan penjualan gas ke Cina dengan harga super murah dengan maksud Megawati mendapat komisi illegal, PLN terpaksa membakar BBM untuk pembangkitnya sehingga tariff listrik naik terus sampai sekarang dan sampai seterusnya.
     Apakah masyarakat Indonesia mau membayar tarif listrik yang semakin mahal yang diakibatkan oleh keserakahan Megawati ???

c.  Dikarenakan penjualan gas ke Cina dengan harga super murah dengan maksud Megawati mendapat komisi illegal, harga gas LPG semakin mahal sampai seterusnya.
Apakah masyarakat Indonesia mau membayar gas LPG yang semakin mahal yang diakibatkan oleh   keserakahan Megawati ???

d. Dikarenakan pemberian Surat Keterangan Lunas kepada konglomerat – konglomerat hitam oleh  Megawati, masyarakat Indonesia menanggung beban bunga obligasi rekapitalisasi di APBN sampai  tahun 2033.
Apakah masyarakat Indonesia rela menanggung beban bunga obligasi rekapitalisasi yang berakibat beban pajak masyarakat meningkat, sedangkan Megawati dan konglomerat – konglomerat hitam mendapat untung diatas penderitaan masyarakat Indonesia ???

9. Penduduk miskin versi BPS per September 2012 adalah penduduk yang pengeluarannya per kapita per bulan adalah di bawah Rp. 259.520,- (jika kurs satu US$ adalah Rp.11.500,- maka didapat angka US$ 22,57 per kapita/bulan yang berarti pengeluaran penduduk miskin tidak sampai US$ 1 per hari).

Daftar nama – nama orang terkaya di Indonesia pada Bab VI.3 dapat terlihat dominasi pengusaha – pengusaha Kristen di Indonesia.

Pada Lampiran 2 dapat dilihat partai politik yang terbanyak caleg beragama Kristen adalah PDIP.

Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama muslim (87% penduduk Indonesia) harus dan wajib mewaspadai dominasi segelintir orang Kristen yang mengakibatkan umat Islam semakin terpinggirkan / termarginalkan.

a.  Apakah masyarakat Indonesia yang beragama Islam pada umumnya dan warga NU pada khususnya mau didominasi oleh segelintir konglomerat hitam beragama Kristen ???

b.Apakah masyarakat Indonesia yang beragama Islam pada umumnya dan warga NU pada khususnya mau semakin terpinggirkan dan semakin miskin sementara segelintir konglomerat hitam beragama Kristen semakin kaya ???

c.Apakah warga NU yang menyalurkan aspirasi politiknya melalui PKB, rela PKB di “akuisisi” oleh Rusdi Kirana – Pemilik Lion Air – yang nyata – nyata beragama Kristen ???

10. PDIP menjadi wadah aktualisasi banyak politisi dan aktivis keturunan PKI maupun beraliran ekstrim kiri, diantaranya sebagai berikut: Budiman Sudjatmiko, Rieke Diah Pitaloka, Adian Napitupulu, Ribka Tjiptaning, Eva Kusuma Sundari dll.
PDIP ternyata merupakan satu-satunya parpol yang mempunyai sayap organisasi yang beraliran kiri yaitu Repdem yang dideklarasikan oleh Budiman Sudjatmiko – Ketua PRD zaman Orde baru.

Apakah masyarakat Indonesia yang beragama Islam pada umumnya dan warga NU pada  khususnya dapat menerima dipimpin oleh PDIP yang nyata – nyata banyak fungsionarisnya beraliran komunis ???

11. Jusuf Kalla adalah seorang Kleptokrasi yang sangat oportunis, pragmatis dan serakah. Perilaku Kleptokrasinya tercermin saat dia menjabat sebagai Wakil Presiden RI periode 2004 sampai 2009 dengan menjarah BUMN – BUMN besar terutama PLN, Pertamina, Jasa Marga, BRI, Bank Mandiri, Angkasa Pura I dan II dan lain – lain, dengan menciptakan proyek – proyek infrastruktur yang nilainya ratusan Triliun rupiah. Proyek – proyek infrastruktur tersebut didominasi oleh Grup Bukaka, Grup Bosowa dan perusahaan – perusahaan afiliasinya.
Apakah pantas Jusuf Kalla menjadi seorang Calon Wakil Presiden yang akan menentukan perekonomian Indonesia di masa depan, sedangkan dia seorang Kleptokrasi yang sangat mementingkan bisnis keluarganya, dalam hal ini Grup Bukaka dan Grup Bosowa ??? (Bersambung)

VII. BANGKITNYA PKI GAYA BARU/ NEO PKI DI INDONESIA

Bangkitnya PKI gaya baru di Indonesia ditandai dengan massif-nya pencitraan sosok Jokowi yang ibunya terindikasi PKI, sosok Michael Bimo - Sang Operator Korupsi Jokowi – yang ibunya seorang Gerwani, komposisi relawan Jokowi yang didominasi ekstrim kiri, banyaknya politisi PDIP yang beraliran ekstrim kiri, serta organisasi sayap PDIP yaitu REPDEM yang merupakan penjelmaan dari PRD.

Seharusnya umat Islam mewaspadai bangkitnya PKI gaya baru tersebut dan jangan tertipu oleh politik pencitraan yang direkayasa oleh sekelompok konglomerat hitam dan sekelompok elit partai politik.

VII.1. Asal Usul Jokowi : Ibunda Jokowi berasal dari daerah basis PKI
Menunjuk pada Bab Pendahuluan I.3, Ibu Jokowi yang bernama Sudjiatmi Notomihardjo berasal dari Giriroto Boyolali, yang pada tahun 1965 merupakan basis PKI. Fakta tersebut menunjukkan Jokowi berjiwa Semangka: luarnya Hijau/ Muslim tetapi di dalamnya Merah/PKI.

VII.2. Michael Bimo Putranto anak seorang Gerwani  
Menunjuk pada Bab Pendahuluan I.4, Ibu dari Michael Bimo Putranto adalah bekas mayoret Gerwani – organisasi perempuan sayap PKI. Michael Bimo adalah operator korupsi Jokowi.

VII.3. Relawan Jokowi didominasi ekstrim kiri 
Jauh hari sebelum Megawati mengumumkan Jokowi sebagai calon Presiden RI dari PDIP, di wilayah Solo dan sekitarnya pada akhir tahun 2013 mulai timbul gerakan bawah tanah untuk membentuk Posko relawan Jokowi Presiden 2014. Beberapa kelompok itu ada yang menamakan diri dengan kelompok Semut Ireng, Projo (Pro Jokowi), Bejo (Bela Jokowi) dll.

Adalah Gunawan Wirosaroyo, seorang tokoh PDIP senior asal Karanganyar yang berada di balik layar gerakan tersebut. Bersama Setyo Budi (Semut Ireng), Budi Arie Setiadi (Projo) dan Eko Sulistyo – mantan Ketua KPUD Solo yang beraliran kiri, akhirnya Gunawan berhasil mendeklarasikan gerakan nasional relawan mendukung Jokowi menjadi Presiden Indonesia 2014 pada Senin 20 Januari 2014, di restoran Taman Sari, Colomadu, Karanganyar. Dihadiri sekitar 400 orang, semua berteriak sepakat jika Jokowi harus dicalonkan menjadi Presiden. Merekapun gencar melakukan desakan ke DPP PDIP untuk segera mendeklarasikan Jokowi sebagai capres RI dari PDIP. Desakan itu akhirnya berbuah dengan keputusan Megawati pada Jumat 14  Maret 2014 untuk resmi mendeklarasikan Jokowi sebagai calon presiden RI dari PDIP. Diduga kuat keputusan Megawati tersebut dibarter dengan uang US$ 300 juta dari para konglomerat hitam yang disimpan di Bank Singapura.

Kembali lagi ke sosok Setyo Budi (Semut Ireng) dan Budi Arie Setiadi (Projo). Keduanya tercatat aktivis 98, yang dulu tergabung dalam gerakan Partai Rakyat Demokratik. Dimana Setyo Budi merupakan alumni UGM dan Budi Arie Setyadi merupakan alumni UI. Mereka berdua adalah sahabat seperjuangan Budiman Sudjatmiko yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiwa Indonesia untuk Demokrasi atau SMID yang akhirnya berubah wujud menjadi PRD. Semua orang tahu jika PRD berhaluan kiri atau komunis, bahkan tercatat menjadi pembangkang terhebat dalam sejarah Orde Baru. Dan Budiman Sudjatmiko sendiri kini tercatat sebagai anggota DPR RI Fraksi PDIP.

Tak heran, berpijak dari sejarah itu, ketika nama Semut Ireng kembali dikumandangkan, tentunya ingatan melayang kode perjuangan barisan semut ireng, dalam pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948. Maka, bisa ditebak isi relawan Semut Ireng adalah para keturunan eks tapol dan para aktivis komunis mulai tahun 1948 – 1965. Terbukti disitu bergabung organisasi berhaluan kiri seperti YAPHI, Solidaritas Masyarakat Pinggiran Surakarta (Sompis), Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) dan Konsorsium Monitoring dan Pemberdayaan Institusi Publik (Kompip) dalam Posko Relawan Jokowi. Organisasi organisasi itu pulalah yang menjadi underbow dan partner Jokowi, dalam setiap program kerjanya saat menjadi Walikota Surakarta. Mereka pulalah, yang dimintai bantuan Jokowi dalam proyek relokasi Bantaran Sungai Bengawan Solo, proyek relokasi pedagang Notohardjo (Banjarsari), dan beberapa proyek lainnya.

Sedangkan yang berperan menjadi broker atau perantara adalah Michael Bimo Putranto, seorang kawan lama Jokowi, yang juga pedagang mebel asal solo yang tergabung dalam ASMINDO sebuah organisasi mebel pimpinan Jokowi. Bimo juga tercatat sebagi kader, juga merupakan makelar Jokowi dalam pengadaan beberapa proyek transportasi Jokowi di Solo seperti Batik Solo Trans (BST), Sepur Kluthuk Jaladara, Bus Tingkat Werkudara dan Rail Bus Kresna.

VII.4. PDIP menjadi wadah aktualisasi banyak politisi dan aktivis keturunan PKI maupun beraliran ekstrim kiri, diantaranya sebagai berikut: Budiman Sudjatmiko, Rieke Diah Pitaloka, Adian Napitupulu, Ribka Tjiptaning, Eva Kusuma Sundari dll.

VII.5. REPDEM : Penjelmaan PRD, Organisasi kiri di jaman Orde Baru
Repdem adalah sebuah organisasi sayap dari PDIP yang dideklarasikan oleh Budiman Sudjatmiko, yang juga mantan Ketua Partai Rakyat Demokratik (PRD). Dimana PRD yang didirikannya pada tahun 1996 itu beraliran sosialis demokrat, namun banyak ditafsirkan publik mengusung faham komunis. Budiman memimpin PRD hingga tahun 2002. Budiman Sudjatmiko merupakan anggota DPR dari Fraksi PDIP periode 2009 – 2014 dan 2014 - 2019

Dalam perjalanan politik Budiman selanjutnya, ia kemudian semakin dekat dengan PDI Perjuangan. Persinggungan Budiman Sujatmiko dengan PDI Perjuangan diawali ketika dia bersama 52 aktivis lainnya mendeklarasikan Relawan Pejuang Demokrasi (Repdem), 3 Februari 2004.

Sejarah Repdem berawal menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004 putaran II. Pada waktu itu, salah seorang akivis PDI-Perjuangan menilai Megawati sebagai representasi sipil yang berkompetisi dengan SBY sebagai simbol militer.

Pada suatu masa, Bung Karno pernah mengatakan JASMERAH ; janganlah sekali-kali melupakan sejarah. Kepada semua kalangan Islam pada umumnya dan NU pada khususnya, dimana dahulu NU berperan besar menumpas PKI hingga ke akar akarnya, harap mewaspadai kebangkitan PKI gaya baru/ Neo PKI. (Bersambung)                                                                                                                                                                                                 

VI.3. Daftar Nama-Nama Orang Terkaya Indonesia yang beragama Kristen versi Majalah FORBES 2014

1. R. Budi Hartono Peringkat di Indonesia: 1 Peringkat dunia: 173 Total kekayaan: US$ 7,6 miliar
2. Michael Hartono Peringkat di Indonesia: 2 Peringkat dunia: 184 Total kekayaan: US$ 7,3 miliar
3. Chairul Tanjung Peringkat di Indonesia: 3 Peringkat dunia: 375 Total kekayaan: US$ 4 miliar
4. Sri Prakash Lohia Peringkat di Indonesia: 4 Peringkat dunia: 446 Total kekayaan: US$ 3,5 miliar
5. Peter Sondakh Peringkat di Indonesia: 5 Peringkat dunia: 609 Total kekayaan: US$ 2,8 miliar
6. Mochtar Riady dan keluarga Peringkat di Indonesia: 6 Peringkat dunia: 687 Total kekayaan: US$ 2,5 miliar
7. Sukanto Tanoto Peringkat di Indonesia: 7 Peringkat dunia: 828 Total kekayaan: US$ 2,1 miliar
8. Bachtiar Karim Peringkat di Indonesia: 8 Peringkat dunia: 869 Total kekayaan: US$ 2 miliar
9. Theodore Rachmat Peringkat di Indonesia: 9 Peringkat dunia: 973 Total kekayaan: US$ 1,85 miliar
10. Tahir Peringkat di Indonesia: 10 Peringkat dunia: 973 Total kekayaan: US$ 1,85 miliar
11. Murdaya Poo Peringkat di Indonesia: 11 Peringkat dunia: 1036 Total kekayaan: US$ 1,75 miliar
12. Martua Sitorus Peringkat di Indonesia: 12 Peringkat dunia: 1.046 Total kekayaan: US$ 1,7 miliar
13. Achmad Hamami dan keluarga Peringkat di Indonesia: 13 Peringkat dunia: 1.092 Total kekayaan: US$ 1,6 miliar
14. Ciputra dan keluarga Peringkat di Indonesia: 14 Peringkat dunia: 1.284 Total kekayaan: US$ 1,3 miliar
15. Low Tuck Kwong Peringkat di Indonesia: 15 Peringkat dunia: 1.284 Total kekayaan: US$ 1,3 miliar
16. Edwin Soeryadjaya Peringkat di Indonesia: 16 Peringkat dunia: 1.372 Total kekayaan: US$ 1,2 miliar
17. Hary Tanoesoedibjo Peringkat di Indonesia: 17 Peringkat dunia: 1.372 Total kekayaan: US$ 1,2 miliar
18. Harjo Sutanto Peringkat di Indonesia: 18 Peringkat dunia: 1.465 Total kekayaan: US$ 1,1 miliar
19. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono Peringkat di Indonesia: 19 Peringkat dunia: 1.565 Total kekayaan: US$ 1 miliar
Note:
a. Meskipun Chairul Tanjung beragama muslim, dia adalah boneka Anthony Salim dalam bentuk konsep bisnis Ali Baba.
b. Data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas orang kaya tersebut beragama Kristen, kecuali keluarga Ahmad Hamami yang beragama Islam.
Dari daftar tersebut diatas dapat dilihat bahwa kekayaan segelintir oligarki pengusaha Kristen yang mendominasi 237 juta warga Indonesia yang mayoritas beragama Islam. (Bersambung)

VI.2. Pertemuan Permata Hijau: Jokowi, Megawati dan Puan adalah Boneka Pengusaha-pengusaha Kristen dan Negara-negara Kristen

Capres PDIP Joko Widodo bersama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan sejumlah dubes asing di rumah pengusaha Jacob Soetoyo pada 14 April lalu. Nama Jacob memang masih asing di telinga masyarakat awam, lalu apa hubungan Jacob dengan Joko Widodo?

Jacob diketahui sebagai seorang salah satu pengusaha sukses di Indonesia. Dia merupakan presiden direktur, presiden komisaris, dan komisaris sejumlah perusahaan di bawah bendera Gesit Group. Salah satunya menjadi presdir PT Gesit Sarana Perkasa, salah satu perusahaan yang terlibat dalam pembangunan hotel elite JS Luwansa di Kuningan, Jakarta Selatan.

Jacob memulai karir bisnisnya sejak tahun 1980. Dia bergabung ke PT Alakasa Industrindo tbk sebagai komisaris dan ditunjuk sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Alakasa Industrindo tbk pada tahun 2010. Alakasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur seperti produksi alumunium. Perusahaan tersebut berada di Jakarta dan didirikan sejak tahun 1972.

Dia meraih gelar S1-nya di bidang perdagangan dari Concordia University, Montreal Kanada pada tahun 1978. Lalu mengambil gelar S2-nya di bidang administrasi dari McGill University, Kanada.

Tidak hanya bergerak di bisnis, Jacob juga pernah tercatat dalam barisan dewan pengawas Center of Strategic and International Studies (CSIS) pada tahun 2005. CSIS adalah lembaga pengkajian kebijakan sosial, politik, dan ekonomi Indonesia. Dia juga pendiri Yayasan Kebun Raya Indonesia.

Jacob tumbuh di lingkungan pengusaha sukses. Seperti Jacob, keluarganya juga banyak yang bergerak di bidang bisnis dan yayasan sosial, seperti Jahja Soetoyo, Meiriana Soetoyo dan Meiriani Soetoyo. Mereka tergabung dalam JS Brothers Fund Foundation.

Tidak ada keterangan jelas soal hubungan Jokowi dengan Jacob. Namun saat ditanya oleh wartawan mengenai sosok Jacob Soetoyo, Jokowi menjawab singkat. Jokowi mengatakan, Jacob merupakan keluarga besar Meiriana Soetoyo yang menjadi pemilik yayasan sosial di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Mega, Jokowi dan sejumlah tokoh melangsungkan pertemuan di rumah Presiden Direktur PT Gesit Sarana Perkasa, Jacob Soetoyo, Permata Hijau, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu, membahas tentang masa depan politik Indonesia, dan dukungan negara-negara Barat kepada Jokowi.

Selain Mega, Jokowi, Sabam Sirait, hadir  Dubes Amerika Serikat (AS) Robert O.Blake Jr, Dubes Norwegia Stig Traavik, Dubes Vatikan Mgr Antonio Guido Filipazzi, Dubes Myanmar U Min Lwin, Dubes Meksiko Melba, Dubes Peru Roberto Seminario Purtorrero, dan Dubes Inggris Mark Canning.

Pertemuan tertutup antara pucuk pimpinan dan capres PDIP dengan beberapa dubes itu berlangsung tertutup selama 2,5 jam, dari pukul 19.30 WIB hingga 22.00 WIB. (dikutip dari detikcom)

Hubungan tersebut menunjukkan bahwa Jokowi dan PDIP hanyalah boneka pengusaha pengusaha Kristen dan Negara Negara Kristen. Diduga kuat pertemuan tersebut untuk membahas dukungan finansial pengusaha-pengusaha Kristen dan Negara – Negara Kristen tersebut diatas untuk pencapresan Jokowi, yang akan dibarter dengan kekayaan alam NKRI dan aset-aset negara lainnya. (Bersambung)

VI. BAHAYA KRISTENISASI DI INDONESIA

Berdasarkan hasil sensus penduduk dan data Badan Pusat Statistik tahun 2010, komposisi penduduk Indonesia berdasarkan agama dapat diklasifikasikan secara jelas. Dari total jumlah Warga Negara Republik Indonesia sebanyak 237.641.326 jiwa. Rekapitulasi tersebut melingkupi semua provinsi dari Aceh hingga Papua sbb:

Islam : 207 176 162 ……………….Persentase : 87,2 %
Kristen :   16 528 513 ……………….          6,95 %
Katolik :     6 907 873 ……………….            2,9 %
Hindu :     4 012 116
Budha :     1 703 254
Khong Hu Chu :        117 091
Lainnya :        299 617
Tidak Terjawab :        139 582
Tidak Ditanyakan :        757 118

Jumlah : 237 641 326

Dari data BPS tersebut diatas dapat dilihat bahwa 87,2% penduduk Indonesia adalah umat Islam, yang beragama Kristen dan Katolik jumlahnya 9,85%.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin per September 2012 adalah mencapai 28,59 juta orang. (penduduk miskin adalah mereka dengan pengeluaran per kapita per bulan
di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 28,59 juta orang.

Garis Kemiskinan dipergunakan sebagai suatu batas untuk mengelompokkan penduduk menjadi
miskin atau tidak miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per
kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Komponen Garis Kemiskinan (GK) adalah Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) yang terdiri dari perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).

Penduduk miskin versi BPS per September 2012 adalah penduduk yang pengeluarannya per kapita per bulan adalah di bawah Rp. 259.520,- (jika kurs satu US$ adalah Rp.11.500,- maka didapat angka US$ 22,57 per kapita/bulan yang berarti pengeluaran penduduk miskin tidak sampai US$ 1 per hari).

Betapa tidak masuk akalnya angka versi BPS tersebut !!!

Jika angka pengeluaran penduduk miskin dinaikkan menjadi Rp. 1 juta per kapita/bulan, maka jumlah penduduk miskin di Indonesia akan jauh melampaui angka 28,59 juta orang yaitu sekitar seratus dua puluh juta penduduk.

Jika data BPS mengenai penduduk miskin seperti diatas dibandingkan dengan Daftar Nama-Nama Orang Terkaya Indonesia versi Majalah FORBES yang beragama Kristen berikut ini, dapat dilihat betapa kekayaan hanya dimiliki oleh segelintir orang (konglomerat) yang beragama Kristen.

Sebagai contoh, jika kekayaan Budi Hartono sebagai orang terkaya di Indonesia dan sebagai orang terkaya nomor 173 di dunia dengan total kekayaan US$ 7,6 miliar, maka kekayaan Budi Hartono setara dengan pengeluaran 28 juta  jiwa penduduk miskin di Indonesia selama setahun. Betapa amat sangat tidak meratanya distribusi pendapatan di Indonesia yang diakibatkan oleh dominasi segelintir orang Kristen terhadap mayoritas umat Islam !!!

Bahaya dominasi Kristen tersebut dapat dilihat dalam berbagai aspek seperti komposisi daftar caleg PDIP yang beragama Kristen, pertemuan Permata Hijau yang mana Jokowi dan Megawati terlihat menjadi boneka orang Kristen dan Negara-Negara Kristen serta segelintir orang- orang terkaya di Indonesia yang beragama Kristen.

VI.1. Komposisi Daftar Caleg PDIP yang beragama Kristen

(Lihat : LAMPIRAN 2) (Bersambung)

V. DAFTAR KORUPTOR KEPALA DAERAH DAN KORUPTOR LEGISLATOR TINGKAT PUSAT DAN DAERAH

Untuk menilai bersih tidaknya suatu partai politik dapat dilihat dari sedikit atau banyaknya fungsionaris partai politik tersebut yang terlibat di dalam tindak pidana korupsi. Fungsionaris partai politik tersebut dapat direpresentasikan dalam bentuk jabatan kepala daerah (Gubernur, Bupati, Walikota) dan legislator tingkat pusat dan daerah (anggota DPR, anggota DPRD Provinsi, anggota DPRD Kabupaten/ Kotamadya.

V.1. Daftar Koruptor Legislator Tingkat Pusat dan Daerah Berdasarkan Asal Parpol

PDIP : 84 Orang / 33,7 %
Golkar : 60 Orang / 24,1 %
PAN : 36 Orang / 14,5 %
PD : 30 Orang / 12,0 %
PPP : 13 Orang / 5,2 %
PKB : 12 Orang / 4,8 %
Hanura : 6 Orang / 2,4 %
Gerindra : 3 Orang / 1,2 %
PBB : 2 Orang / 0,8 %
PKS : 2 Orang / 0,8 %
PKPI : 1 Orang / 0,4 %
Nasdem : 0 Orang / 0,0 %
Jumlah : 249 Orang

Tabel diatas menyajikan jumlah koruptor legislator yang berasal dari masing-masing partai. Sebagai juara adalah PDIP dengan 84 koruptor dan mendominasi 33,7% dari keseluruhan koruptor yang berasal dari partai politik. Dengan data ini kita dapat melihat bahwa sarang koruptor sebenarnya adalah PDIP, padahal PDIP partai oposisi sejak tahun 2004 sampai 2014. Sulit kita bayangkan betapa mengerikannya andaikata PDIP menjadi partai yang berkuasa.
Penyajian lebih jelas jika menggunakan pie chart sebagai berikut:

Pie Chart Koruptor berdasarkan Partai Politik
Sejatinya kasus-kasus korupsi didominasi oleh 4 partai saja, yaitu PDIP, Golkar, PAN dan PD dengan total jumlah koruptornya 84,3%.
Dengan menggunakan index korupsi. Secara sederhana jumlah koruptor dibagi dengan jumlah perolehan suara partai pada pemilu 2009

Index korupsi
Ke-12 partai peserta pemilu bisa dilihat track recordnya. Kecuali Nasdem yang tidak punya rekam jejak sehingga tidak bisa dinilai, tabel diatas secara jelas menempatkan 9 partai sebagai partai tidak bersih dengan index korupsi diatas 1. Keanehan adalah pada partai Demokrat yang berada pada nomor 7. Walaupun terhitung tidak bersih, Demokrat terlihat tidak terlalu parah. Ada kemungkinan terhambatnya penetapan tersangka/masuk pengadilan/jatuhnya vonis koruptor dari partai demokrat karena ragu-ragunya penegak hukum untuk mempermasalahkan orang-orang demokrat.

Nama Partai ~ Suara 2009 ~ Jumlah Koruptor ~ Index Korupsi
PAN : 6.254.580~36~5,8
PDIP : 14.600.091~84~5,8
Golkar : 15.037.757~60~4,0
PPP : 5.533.214~13~2,3
PKB : 5.146.122~12~2,3
Hanura : 3.922.870~6~1,5
PD : 21.703.137~30~1,4
PKPI : 934.892~1~1,1
PBB : 1.864.752~2~1,1
Gerindra : 4.646.406~3~0,6
PKS : 8.206.955~2~0,2

Dari tabel diatas terlihat juga bahwa partai yang bisa dikatakan yang relatif bersih hanya 2, Gerindra dan PKS. Dan tentu saja, PKS mempunyai index sangat bagus dengan angka mendekati nol. Tentu keadaan ini akan menguntungkan dua partai tersebut, utamanya PKS sebagai partai yang paling bersih.

V.2. Daftar Kepala Daerah dari PDIP yang terjerat kasus korupsi selama periode 2004 – 2010 (Sumber Data ICW)
PDIP 38 orang Golkar 62 orang
Ket: Kepala daerah yang dimaksud adalah Gubernur, Bupati dan Walikota
(Lihat : LAMPIRAN 1)

Daftar koruptor Kepala Daerah pada lampiran tersebut bersumber dari ICW (Indonesia Corruption Watch) yang menunjukkan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merupakan Partai nomor dua terkorup, padahal PDIP menjadi partai oposisi yang berada di luar kekuasaan pemerintahan. Dapat dibayangkan betapa hancurnya negara ini jika PDIP menjadi partai yang berkuasa. Untuk menghilangkan image Partai yang paling korup tersebut, PDIP kemudian merekrut Teten Masduki – Sang Pendiri ICW.

Predikat PDIP sebagai partai politik terkorup sangatlah mengejutkan mengingat posisi PDIP sebagai partai oposisi, dapat mengalahkan Partai Golkar yang pernah berkuasa selama 32 tahun selama Orde Baru dan 16 tahun orde reformasi serta Partai Demokrat yang menjadi partai penguasa selama 10 tahun dari 2004 – 2014. (Bersambung)