Kamis, 05 Juni 2014

VII. BANGKITNYA PKI GAYA BARU/ NEO PKI DI INDONESIA

Bangkitnya PKI gaya baru di Indonesia ditandai dengan massif-nya pencitraan sosok Jokowi yang ibunya terindikasi PKI, sosok Michael Bimo - Sang Operator Korupsi Jokowi – yang ibunya seorang Gerwani, komposisi relawan Jokowi yang didominasi ekstrim kiri, banyaknya politisi PDIP yang beraliran ekstrim kiri, serta organisasi sayap PDIP yaitu REPDEM yang merupakan penjelmaan dari PRD.

Seharusnya umat Islam mewaspadai bangkitnya PKI gaya baru tersebut dan jangan tertipu oleh politik pencitraan yang direkayasa oleh sekelompok konglomerat hitam dan sekelompok elit partai politik.

VII.1. Asal Usul Jokowi : Ibunda Jokowi berasal dari daerah basis PKI
Menunjuk pada Bab Pendahuluan I.3, Ibu Jokowi yang bernama Sudjiatmi Notomihardjo berasal dari Giriroto Boyolali, yang pada tahun 1965 merupakan basis PKI. Fakta tersebut menunjukkan Jokowi berjiwa Semangka: luarnya Hijau/ Muslim tetapi di dalamnya Merah/PKI.

VII.2. Michael Bimo Putranto anak seorang Gerwani  
Menunjuk pada Bab Pendahuluan I.4, Ibu dari Michael Bimo Putranto adalah bekas mayoret Gerwani – organisasi perempuan sayap PKI. Michael Bimo adalah operator korupsi Jokowi.

VII.3. Relawan Jokowi didominasi ekstrim kiri 
Jauh hari sebelum Megawati mengumumkan Jokowi sebagai calon Presiden RI dari PDIP, di wilayah Solo dan sekitarnya pada akhir tahun 2013 mulai timbul gerakan bawah tanah untuk membentuk Posko relawan Jokowi Presiden 2014. Beberapa kelompok itu ada yang menamakan diri dengan kelompok Semut Ireng, Projo (Pro Jokowi), Bejo (Bela Jokowi) dll.

Adalah Gunawan Wirosaroyo, seorang tokoh PDIP senior asal Karanganyar yang berada di balik layar gerakan tersebut. Bersama Setyo Budi (Semut Ireng), Budi Arie Setiadi (Projo) dan Eko Sulistyo – mantan Ketua KPUD Solo yang beraliran kiri, akhirnya Gunawan berhasil mendeklarasikan gerakan nasional relawan mendukung Jokowi menjadi Presiden Indonesia 2014 pada Senin 20 Januari 2014, di restoran Taman Sari, Colomadu, Karanganyar. Dihadiri sekitar 400 orang, semua berteriak sepakat jika Jokowi harus dicalonkan menjadi Presiden. Merekapun gencar melakukan desakan ke DPP PDIP untuk segera mendeklarasikan Jokowi sebagai capres RI dari PDIP. Desakan itu akhirnya berbuah dengan keputusan Megawati pada Jumat 14  Maret 2014 untuk resmi mendeklarasikan Jokowi sebagai calon presiden RI dari PDIP. Diduga kuat keputusan Megawati tersebut dibarter dengan uang US$ 300 juta dari para konglomerat hitam yang disimpan di Bank Singapura.

Kembali lagi ke sosok Setyo Budi (Semut Ireng) dan Budi Arie Setiadi (Projo). Keduanya tercatat aktivis 98, yang dulu tergabung dalam gerakan Partai Rakyat Demokratik. Dimana Setyo Budi merupakan alumni UGM dan Budi Arie Setyadi merupakan alumni UI. Mereka berdua adalah sahabat seperjuangan Budiman Sudjatmiko yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiwa Indonesia untuk Demokrasi atau SMID yang akhirnya berubah wujud menjadi PRD. Semua orang tahu jika PRD berhaluan kiri atau komunis, bahkan tercatat menjadi pembangkang terhebat dalam sejarah Orde Baru. Dan Budiman Sudjatmiko sendiri kini tercatat sebagai anggota DPR RI Fraksi PDIP.

Tak heran, berpijak dari sejarah itu, ketika nama Semut Ireng kembali dikumandangkan, tentunya ingatan melayang kode perjuangan barisan semut ireng, dalam pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948. Maka, bisa ditebak isi relawan Semut Ireng adalah para keturunan eks tapol dan para aktivis komunis mulai tahun 1948 – 1965. Terbukti disitu bergabung organisasi berhaluan kiri seperti YAPHI, Solidaritas Masyarakat Pinggiran Surakarta (Sompis), Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) dan Konsorsium Monitoring dan Pemberdayaan Institusi Publik (Kompip) dalam Posko Relawan Jokowi. Organisasi organisasi itu pulalah yang menjadi underbow dan partner Jokowi, dalam setiap program kerjanya saat menjadi Walikota Surakarta. Mereka pulalah, yang dimintai bantuan Jokowi dalam proyek relokasi Bantaran Sungai Bengawan Solo, proyek relokasi pedagang Notohardjo (Banjarsari), dan beberapa proyek lainnya.

Sedangkan yang berperan menjadi broker atau perantara adalah Michael Bimo Putranto, seorang kawan lama Jokowi, yang juga pedagang mebel asal solo yang tergabung dalam ASMINDO sebuah organisasi mebel pimpinan Jokowi. Bimo juga tercatat sebagi kader, juga merupakan makelar Jokowi dalam pengadaan beberapa proyek transportasi Jokowi di Solo seperti Batik Solo Trans (BST), Sepur Kluthuk Jaladara, Bus Tingkat Werkudara dan Rail Bus Kresna.

VII.4. PDIP menjadi wadah aktualisasi banyak politisi dan aktivis keturunan PKI maupun beraliran ekstrim kiri, diantaranya sebagai berikut: Budiman Sudjatmiko, Rieke Diah Pitaloka, Adian Napitupulu, Ribka Tjiptaning, Eva Kusuma Sundari dll.

VII.5. REPDEM : Penjelmaan PRD, Organisasi kiri di jaman Orde Baru
Repdem adalah sebuah organisasi sayap dari PDIP yang dideklarasikan oleh Budiman Sudjatmiko, yang juga mantan Ketua Partai Rakyat Demokratik (PRD). Dimana PRD yang didirikannya pada tahun 1996 itu beraliran sosialis demokrat, namun banyak ditafsirkan publik mengusung faham komunis. Budiman memimpin PRD hingga tahun 2002. Budiman Sudjatmiko merupakan anggota DPR dari Fraksi PDIP periode 2009 – 2014 dan 2014 - 2019

Dalam perjalanan politik Budiman selanjutnya, ia kemudian semakin dekat dengan PDI Perjuangan. Persinggungan Budiman Sujatmiko dengan PDI Perjuangan diawali ketika dia bersama 52 aktivis lainnya mendeklarasikan Relawan Pejuang Demokrasi (Repdem), 3 Februari 2004.

Sejarah Repdem berawal menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004 putaran II. Pada waktu itu, salah seorang akivis PDI-Perjuangan menilai Megawati sebagai representasi sipil yang berkompetisi dengan SBY sebagai simbol militer.

Pada suatu masa, Bung Karno pernah mengatakan JASMERAH ; janganlah sekali-kali melupakan sejarah. Kepada semua kalangan Islam pada umumnya dan NU pada khususnya, dimana dahulu NU berperan besar menumpas PKI hingga ke akar akarnya, harap mewaspadai kebangkitan PKI gaya baru/ Neo PKI. (Bersambung)                                                                                                                                                                                                 

4 komentar:

  1. Alhamdulillah saling mengingatkan

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah saling mengingatkan

    BalasHapus
  3. Rkstrem kiri memang hrs tetap diwaspadai, namun ekstrem kanan juga hrs terus diwaspadai.Jaga NKRI dan pancasila.

    BalasHapus
  4. PENGIKUT PKI GAYA BARU ADALAH ORANG-ORANG YANG MENGHIANATI PANCASILA.
    INGAT-IBGAT-INGAINGAT SEKALI LAGI INGAT
    AKU INDONEISA AKU PANCASILA

    BalasHapus